Kegiatan Pembelajaran 4: Merancang Produksi Film Pendek
Uraian Materi
Pada kegiatan belajar ini akan diberikan contoh
perancangan sebuah film pendek berbentuk film animasi dan film pendek fiksi.
1. Film Pendek Animasi.
Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut (Umbara, 2013):
1.
Studi
Eksisting
Studi Eksisting dimaksudkan untuk memperdalam ide dan
konsep dari video pembelajaran ini, karena itu dilakukan kajian terhadap
beberapa karya film-film yang ada, misalnya:
Film
|
Uraian
|
My Little Pony Tail Friends
Human version
|
Ceritanya sangat menghibur,
pemilihan warna dan gambarnya cocok untuk anak-anak, karena memakai banyak
warna.
|
Little Nemo in Slumberland
|
Animasi komik strip "Little
Nemo in
Slumberland" merupakan potongan
cerita dari film animasi itu sendiri dan animasi bergaya komik strip nya
menarik.
|
2. Analisis data
Pada film pendek ini, digunakan contoh “Cerita rakyat Leungli”.
Berikut merupakan analisa tokoh dalam cerita cerita
rakyat Leungli.
a. Si Bungsu Rarang
Si bungsu
adalah anak yang rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati. Sedangkan kakak-kakaknya
adalah gadis yang pemalas, sombong, angkuh, dan pendengki. Ke enam kakak-kakaknya
yang pemalas selalu menyuruh si bungsu mengerjakan banyak pekerjaan rumah,
mulai dari mencuci, memasak, membersihkan rumah, hampir semuanya dikerjakan si
bungsu seorang diri.
b. Leungli
Seekor Ikan
mas teman si Bungsu. Ikan ajaib yang bisa berbicara danselalu menghibur si
bungsu.
Konflik dalam cerita rakyat ini hanya satu, yaitu konflik
antara si bungsu Rarang dengan ke-enam Kakaknya.
Tahapan yang dilakukan untuk memproduksi film pendek ini
sebagai berikut:
·
Pra Produksi
1.
Ide dan Konsep Cerita
Ide berawal
karena ingin mengenalkan cerita rakyat yang mulai terlupakan oleh generasi
baru. Cerita rakyat "Leungli" sendiri pernah ditayangkan, namun
dikemas dalam bentuk live shot.
2.
Sinopsis
Pada zaman
dahulu kala di sebuah desa hiduplah tujuh orang saudara yatim-piatu.Sifat kakak-kakaknya
dan sifat gadis bungsu sangat bertolak belakang. Si bungsu adalah anak yang
rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati. Sedangkan kakak-kakaknya adalah gadis
yang pemalas, sombong, angkuh, dan pendengki. Ke enam kakak-kakaknya yang
pemalas selalu menyuruh si bungsu mengerjakan banyak pekerjaan rumah, mulai
dari mencuci, memasak, membersihkan rumah, hampir semuanya dikerjakan si bungsu
seorang diri...
3.
Karakter Animasi
Pada film ini
terdapat beberapa karakter yang digunakan, yaitu:
Si Bungsu
Rarang dan Leungli, kemudian karakter antagonis seperti kakak-kakak Rarang dan
yang terakhir adalah karakter figuran seperti sang pangeran.
a.
Si
Bungsu Rarang
Si bungsu adalah anak yang
rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati.
b.
Leungli
Seekor Ikan mas teman si
Bungsu. Ikan ajaib yang bisa berbicara dan selalu
menghibur si bungsu.
c.
Kakak-kakak
Rarang
Sifat kakak-kakaknya
adalah gadis yang pemalas, sombong, angkuh, dan pendengki.
d. Pangeran
Pangeran putra mahkota
penasaran dengan pohon ajaib yang tumbuh di
belakangrumah Rarang. Karena
mendengar kisah tentang Leungli, sang
pangeran
kagum akan Rarang.
4. Story board
Langkah
berikutnya setelah pembuatan desain karakter yaitu pembuatan storyboard.Storyboard merupakan visualisasi cerita dalam
bentuk thumbnail. Pembuatan storyboard mempermudah pemahaman akan cerita dan
tiap scene pada animasi.
Langkah
selanjutnya adalah membuat skenario. Meskipun sebenarnya dalam membuat animasi
skenario tidak terlalu dibutuhkan, namun di sini skenario dibuat agar membantu para pengisi suara agar
lebih memahami suara yang akan dibawakan. Berikut contoh skenario "Rarang
dan Leungli".
·
Produksi
Pada proses produksi, hal yang dilakukan yaitu perekaman
suara serta pembuatan animasi. Perekaman suara dilakukan sebelum pembuatan animasi dengan scenario sebagai acuannya. Proses pembuatan animasi dilakukan
dengan teknik frame by frame,yaitu
menggambar adegan per adegan dan juga dengan menggunakan
pose-pose sebagai titik tengah.
·
Pasca Produksi
Langkah terakhir dalam pembuatan film animasi yaitu
langkah dalam proses pasca produksi. Dalam pasca produksi, yang dilakukan yaitu
penambahan background music, serta Editing
. Penambahan background music sangat penting untuk pendukung suasana dalam tiap scene animasi.
Editing merupakan proses penyatuan tiap scene animasi,
juga menyatukan dengan background music dan hasil dubbing.
2. Produksi Film Pendek Secara Umum
Dalam kegiatan
ini, pembuatan film pendek dilakukan untuk film dengan jenis fiksi, kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan tahapan adalah sebagai berikut:
·
Jadwal
Produksi film
Setelah semua scene telah di-breakdown,
dimulai kegiatan memisahkan scene
berdasarkan pemain, waktu, dan lokasi untuk membuat jadwal shooting. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Kumpulkan
adegan berdasarkan lokasi (location set),
carilah adegan dengan lokasi yang sama, utamakan pilih yang terjauh terlebih
dahulu.
2. Setelah
mendapatkan urutan sesuai lokasi, pisahkan masing-masing urutan adegan bagian
luar dan dalam ruangan (INT/EXT) dan juga pisahkan adegan siang dan malam (D/N)
3. Dahulukan
adegan di luar ruangan, adegan siang hari, dan adegan yang membutuhkan banyak
pemain.
·
Budget
Breakdown/Anggaran
Estimasi budget
untuk pembuatan film dapat dilihat melalui script
breakdown dan shooting schedule yang
telah disusun.
o Waktu
dan lokasi shooting film dapat di
lihat pada shooting schedule
o Jumlah
pemain & figuran yang akan dipakai dapat dilihat melalui kolom cast dan extras
o Jenis
busana dan make-up yang akan dipakai
pemain dapat dilihat di kolom wardrobe
dan makeup.
·
Penggunaan Clapperboard
Clapperboard atau film slate merupakan alat berbentuk papan terbuat dari kayu ataupun
akrilik yang digunakan untuk menginformasikan dan mengidentifikasikan data
adegan yang diperlukan untuk Editing film. Dengan adanya alat tersebut proses
penyelerasan atau sinkronisasi antara gambar dengan suara bisa dilakukan dengan
benar dan mudah, yaitu dengan mencocokan suara “clap” dan gerakan pada stockshot.
Clapperboard digunakan ketika proses pengambilan
gambar dan suara dalam produksi film. Disetiap awal merekam adegan, clapperboard yang telah ditulis di
tempatkan di depan kamera, difilmkan secara singkat yang diiringi dengan
pernyataan dari kru film tentang detail adegan yang akan diambil kemudian
mengatupkan clapstick setelah ada aba
aba “Camera
rolling….action..!!!”
dari sutradara.
Scene :
nomor adegan yang tertera pada scenario
Take :
menunjukan jumlah take yang sudah diambil
Sound :
menunjukan apakah adegan yang sedang digarap menggunakan sound atau tidak
Prod. :
untuk menampilkan nama production house dan judul film
Dir :
nama sutradara
Date :
tanggal shooting
Camera :
nama penata kamera
Int dan Ext :
edegan dilakukan di luar ruangan atau di dalam ruangan
D/N :
adegan dilakukan saat siang atau malam
Penemu pertama storyboard
adalah Leon M.Leon (1903-1998). Pada perkembangannya clapperboard digital ditemukan oleh Mathew L. Davies.
3. Langkah Membuat Film Pendek
Dalam membuat film pendek tidaklah sulit dan mahal.
Membuat film pendek yang sederhana hanya membutuhkan biaya kaset dan biaya
riset. Namun hal yang paling kuat sebelum membuat film pendek, film pendek
harus mempunyai ide cerita yang bisa berkembang dan berkelanjutan (Afdhilla, 2013).
1. Riset Awal
Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin
dibuat film.
2. Siapkan Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera
video apa pun beserta baterai dan charger.
3. Riset Lapangan
Waktu sampai di tempat tujuan, kegiatan yang harus
dilakukan adalah riset yang lebih mendalam dari riset awal yang sudah dilakukan
di rumah.
4. Buat Alur Cerita Kasar
Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam
film.
5. Buat Sinopsis
Sinopsis merupakan cerita singkat tentang seperti apa
film yang dibuat.
6. Syuting atau Pengambilan Gambar
Dari hasil riset, sudah diketahui di mana saja dan kapan
saja orang-orang yang ingin diwawancara berada.
8. Mengedit Film
Mulai capture hasil rekaman yang sudah dipilih sebelumnya
ke dalam komputer menggunakan program Editing
yang biasa digunakan.
9. Musik Latar atau “Soundtrack”
Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan menggunakan
musik dengan seenaknya. Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yang
pandai membuat musik
untuk membuatkan musik untuk film.
10. Koreksi warna atau “color correction”
Masukkan opening
title (pilih judul yang bagus dan bisa menggambarkan keseluruhan film),
tambahkan credit title, mixing suara,
wrap.
KESIMPULAN :
- Untuk merancang produksi sebuah film maka ada 4 pilar utama yang harus diperhatikan. Pilar tersebut yaitu: latar belakang pembuatan film, riset khusus yang dilakukan, proses membangun karater yang modern, pengaruh /adaptasi.
- Dalam membuat film pendek tidaklah sulit dan mahal. Membuat film pendek yang sederhana hanya membutuhkan biaya kaset dan biaya riset. Namun hal yang paling kuat sebelum membuat film pendek harus mempunyai ide cerita yang nanti bisa berkembang dan berkelanjutan.
- Dalam membuat film pendek, terdapat 10 jurus memproduksi film pendek yaitu:riset awal, siapkan peralatan, riset lapangan, buat alur cerita kasar, buatlah sinopsis, syuting atau pengambilan gambar, buat alur cerita final, mengedit film, musik latar atau “soundtrack”, terakhir, koreksi warna atau “color correction”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar